Di sepanjang jalan dusun tampak olahan singkong dijemur berderet di depan rumah-rumah. Terdapat gaplek, lenteng, opak, dan lain macamnya. Olahan-olahan tersebut nantinya akan dijemput oleh tengkulak untuk dibawa ke pasar-pasar. Salah satu dari rumah tersebut milik seorang warga bernama Endah. Di halaman rumahnya, terdapat dua anyaman kayu berisi lembaran gaplek yang sedang dijemur.

Gaplek dan lenteng adalah olahan singkong yang diproduksi oleh Endah. Berdasarkan penuturan Endah, lenteng memerlukan singkong dengan kualitas yang baik. Berbeda dengan gaplek yang tetap dapat diproduksi dengan singkong biasa. “Kalau yang lenteng ketelanya harus yang bagus. Kalau gaplek, mau tela kecil bisa digunakan. Pokoknya tidak membuang bahan gitu,” jelas Endah.

Laku produksi untuk menghasilkan lenteng dan gaplek dilakukan Endah di rumahnya yang terletak di Dusun Klowok Lor, Desa Kemloko, Kranggan, Temanggung. Ia melakukannya secara manual tanpa mesin. Misalnya, untuk melakukan proses pengrepresan ia menumpuk adonan yang telah dimasukkan ke dalam kantong. Lalu Endah akan menggunakan katrol mobil hingga air dari adonan keluar dan menyisakan adonan kering. Endah melakukan semuanya seorang diri. “Sendiri, ya tidak ada karyawan,” ucap Endah. 

Dari proses produksi tersebut, Endah dapat menghasilkan sekitar 200 gaplek atau 100 lenteng per satu wadah. Kedua produk tersebut diberi harga tiap 100 lembar lenteng jatuh pada angka Rp 7,500, sementara 100 lembar gaplek dihargai Rp 6,500. Namun, harga tersebut dapat berubah-ubah tergantung pada musim panen bahan baku. “Tergantung bahannya, kalau ketelanya murah ya nanti kita jualnya murah. Kalau pas ketela mahal itu ya [berpengaruh],” jelas Endah. 

Produksi gaplek Endah telah berjalan selama puluhan tahun, bahkan sejak ia kecil. Endah mengakui bahwa ia melanjutkan usaha sang ibu. “Iya, dulu saya masih kecil itu Mbok I saya itu sudah bikin ini, sudah lama di dusun sini,” kenang Endah. Berkat rintisan sang ibu, Endah telah memiliki tengkulak langganan yang siap mengangkut hasil olahan singkongnya ke pasar-pasar.